cover
Contact Name
Dede Salim Nahdi
Contact Email
salimnahdi15@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
salimnahdi15@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Elementaria Edukasia
Published by Universitas Majalengka
ISSN : 26154625     EISSN : 26550857     DOI : -
Core Subject : Education,
Elementaria Edukasia is Indonesian Journal of Elementary Education. This Journal is published by Elementary Teacher Education Program, Majalengka University, twice a year in April and October. This Journal have been registered number p-ISSN 2615-4625 (Print) and e-ISSN 2655-0857 (Online). Elementaria Edukasia was initiated and established for the first time on January 2018. All topics that we received only articles relating to elementary education fields. For research category, articles can be written using quantitative and qualitative approaches, and can be made in a variety of research designs, such as action research, experiments, and case studies.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2019)" : 9 Documents clear
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MUATAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TWO STAY TWO STRAY SEKOLAH DASAR Yunita Ery Setyowati; Stefanus C. Relmasira; Agustina Tyas Asri Hardini
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v2i1.1271

Abstract

Penelitian dilakukan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar dengan menggunakan model Two stay Two stray pada  muatan  IPA yang ada diTema 7 subtema2 dan 3. Jenis penelitian yang di gunakan  adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Subyek penelitian siswa kelas 4 SD Negeri Kecandran 01 Salatiga. Teknik pengumpulan data menggunakan tes berupa soal tes, dan nontes berupa rubrik. Persentase hasil pengukuran keaktifan siswa mengalami peningkatan dari prasiklus dengan presentase 17,65%  pada siklus I dan meningkat menjadi 55,88%, dan kembali meningkat menjadi 85,80% di siklus ke II. Hasil belajar pada prasiklus, siswa yang dinyatakan tuntas berjumlah 15  siswa dengan persentase 44,20%. Terjadi peningkatan disiklus I menjadi 22 siswa dengan persentase 64,70%, dan kembali meningkat di siklus II menjadi 30 siswa persentase 88,20%. Dengan demikian Model Two Stay Two Stray dikatakan berhasil meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hal ini di karenakan keaktifan siswa meningkat dari banyak yang tidak aktif menjdi aktif, hasil belajarnya pun meningkat sehingga banyak siswa yang mendapat nilai di atas KKM yang telah ditentukan. Kata Kunci:Proses dan Hasil Belajar, Keaktifan, Two Stay Two Stray, IPA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) Lilis Evih
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v2i1.1266

Abstract

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Tokoh-Tokoh Sejarah Pada Masahindu,Budha Dan Islam Di Indonesia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Group Investigation (Gi) Di Kelas V Sdn Kagok. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah (1) Meningkatnya pemahaman siswa terhadap konsep tokoh-tokoh sejarah pada masa hindu, budha dan Islam di Indonesia. (2) Mengetahui tingkat efektifitas pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipe Group Investigationdalam menerapkan konseptokoh-tokoh sejarah pada masa hindu,budha dan islam di Indonesia. (3) Meningkatnya hasil belajar siswa tentang konsep tokoh-tokoh sejarah pada masa hindu, budha dan islam di Indonesia melalui pembelajarankooperatif (cooperative learning) tipe Group Investigation di kelas V SD Negeri Kagok. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,observasi dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Kagok. Teknik pengumpulan data menggunakan, observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan tehnik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini adalah (1) Adanya peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh siswa dari sebelumnya pada tes awal 42,72; kemudian pada tes siklus pertama 70,45; menjadi 82,72 pada siklus kedua, (2) Adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa yang pada tes awal hanya 36,36%; dan pada tes siklus pertama 81,82%; kemudian pada siklus kedua menjadi 100%. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan  Pembelajaran Kooperatif  (Cooperative Learning) Tipe Group Investigation (GI) mampu meningkatkan kemampuan siswa tentang Konsep Tokoh-Tokoh Sejarah Pada Masahindu,Budha Dan Islam Di Indonesia kelas V SDN Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka tahun pelajaran 2017/2018. Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation, Hasil belajar
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS 4 SD Siti Nur Khoirunimah
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v2i1.1285

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Tema 6 Cita-citaku Sub Tema 3 Giat Berusaha Meraih Cita-cita siswa kelas 4 SDN 2 Kalinanas melalui penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN 2 Kalinanas Kabupaten Boyolali. Untuk mengukur motivasi siswa dalam belajar menggunakan teknik nontes atau menggunakan angket motivasi belajar, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif dan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari pra siklus motivasi belajar pada kategori sangat termotivasi 0%, pada siklus I meningkat menjadi 40% disiklus II meningkat lagi menjadi 68%, untuk kategori termotivasi prasiklus diperoleh 8%, pada siklus I mengalami peningkatan sebanyak 32% dan siklus II menurun menjadi 20%, untuk kategori cukup termotivasi pra siklus terdapat 28% dan siklus I menurun menjadi 16%,  pada siklus II  menurun lagi menjadi 12%, pada kategori tidak termotivasi pada pra siklus  52% siklus I terdapat menurun menjadi 12%, pada  siklus II tidak ada data atau  0%, pada kategori sangat tidak termotivasi pra siklus terdapat 12% , pada siklus I dan siklus II tidak ada siswa yang dikategorikan sangat tidak termotivasi. Selain itu,  hasil belajar siswa dalam pembelajaran Tematik juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari penelitian pra siklus sebelum adanya tindakan dengan ketuntasan berjumlah 8 siswa atau 32% , siswa yang tuntas dalam belajar pada siklus  I meningkat menjadi18 siswa atau 72% pada siklus II meningkat lagi menjadi 22 siswa atau 88% yang  telah tuntas mencapai KKM, untuk mengukur hasil belajar siswa tersebut menggunakan teknik tes, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Motivasi, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Winda Sri Gusviani
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v2i1.1267

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi cerita anak berdasarkan kemampuan membaca pada siswa kelas IV SD Negeri Maja Selatan V dengan menerapkan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC). Metode CIRC ini lebih menekankan kepada kerja kelompok secara heterogen sebagai sarana memperkenalkan teknik terbaru dalam pengajaran praktis pembelajaran membaca dan menulis, sehingga memudahkan siswa untuk memahami isi teks bacaan yang telah dibaca. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Maja SeLatan V Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Hasil penelitian secara keseluruhan telah mencapai bahkan melebihi target penelitian yang ditetapkan. Pada siklus 1 pemahaman membaca siswa mencapai 50% dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 80%. Kemampuan membaca pemahaman siswa juga mengalami peningkatan yang signifikan setiap siklusnya. Dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I persentase siswa yang tuntas sebesar 45% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 72%. Dari hasil observasi di setiap siklusnya, siswa menunjukkan hasil yang positif terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode CIRC, karena penggunaan metode ini menitik beratkan kepada keaktifan siswa sebagai subjek untuk mencari dan menemukan informasi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode CIRC dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi cerita anak di kelas IV SD Negeri Maja Selatan V Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka.  Kata Kunci: metode CIRC, kemampuan membaca pemahaman, pembelajaran Bahasa Indonesia.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Dede Nurjaman
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v2i1.1268

Abstract

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas V SD Negeri Cilangcang diketahui bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia guru masih menggunakan sistem mengajar konvensional yang bersifat guru sentris dan belum melaksanakan pembelajaran inovatif. Siswa hanya mendapat teori dari guru dengan menggunakan metode ceramah. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Cilangcang pada siswa kelas V dengan jumlah 24 siswa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian diperoleh adalah: 1) hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I memperoleh nilai persentase 57,30% dengan kategori kurang, siklus II memperoleh 65,62% dengan kategori cukup dan meningkat pada siklus III menjadi 82,30%; 2) Hasil observasi kegiatan guru pada siklud I memperoleh nilai persentase 65,62% dengan kategori cukup, siklus II memperoleh 84,38% dan meningkat pada siklus III menjadi 96,88% dengan kategori baik sekali; 3) hasil belajar yang berupa kemampuan berbicara siswa pada siklus I memperoleh nilai persentase 58,33% atau 14 siswa tuntas dengan kategori kurang, siklus II memperoleh 70,83% dengan kategori cukup dan meningkat pada siklus III menjadi 83,33% atau 20 siswa tuntas dengan kategori baik dengan KKM ≥ 75. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kemampuan berbicara siswa melalui model Cooperative Learning Type Talking Stick dapat meningkat kegiatan siswa, kegiatan guru, dan kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri Cilangcang.                      Kata Kunci : Kemampuan Berbicara, Talking Stick
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Sri Ayu Susilowati
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v2i1.1269

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep siswa pada pelajaran IPA dengan jumlah presentase ketuntasan belajar siswa hanya 46,7%. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang bersifat konvensional yakni lebih terpusat pada guru serta guru kurang tepat mengunakan metode yang sesuai dengan karakteristik konsep materi yang disampaikan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Genteng II melalui  pendekatan keterampilan proses sains. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas IV SD Negeri Genteng II sebagai observer. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Genteng II, sebanyak 30 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan keterampilan proses sains dalam pelajaran IPA dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa Kelas IV SD Negeri Genteng II. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan nilai dari sebelum pemberian tindakan hingga siklus II. Nilai rata-rata kelas diperoleh siswa sebelum pemberian tindakan adalah 57 sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 46,7%. Pada siklus I, nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa adalah 73,6 sedangkan persentase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 73,3%. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa mencapai 79,2 sedangkan persentase jumlah siswa yang memperoleh nilai mencapai ketuntasan belajar adalah 90%. Kesimpulan, penerapan keterampilan proses sains dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Genteng II Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka. Kata kunci     : Pemahaman konsep, keterampilan proses sains (KPS).
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HIGHER ORDER THINKING SKILLS) SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Dede Salim Nahdi
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v2i1.1270

Abstract

Keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi era pendidikan 4.0. Proses pembelajaran di kelas memiliki peran besar dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Namun demikian, kemampuan berpikir tingkat tinggi bukan merupakan dampak langsung dari suatu proses pembelajaran. Kemampuan ini terbangun melalui aktivitas pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk mendayagunakan kemampuan berpikir tingkat tingginya.  Oleh karena itu, kemampuan berpikir tingkat tinggi harus dilatih dan dikembangkan melalui pembelajaran di kelas. Diperlukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif seperti: (1) Adakah Cara lain? (What’s another way?), (2) Bagaimana jika…? (What if …?), (3) Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan (4) Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?). Kata Kunci: Pembelajaran Matematika, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi.
IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN VIDEO DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUGANANGAN Ading Muslihudin
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v2i1.1481

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 1 suganangan dibuktikan dengan kurangnya partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik yang masih rendah khususnya pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui model Discovery Learning berbantu media video di kelas V SD Negeri 1 Suganangan. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan selama 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan, yaitu terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, tindakan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah semua peserta didik kelas V SD Negeri 1 suganangan yang berjumlah 27 peserta didik dari 13 laki-laki dan 14 perempuan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes.Indikator dalam penelitian ini terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik sekurang-kurangnya 75% dari seluruh jumlah peserta didik mencapai KKM yaitu 70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran Discovery Learning berbantu media video dapat meningkatkan hasil hasil belajar peserta didik dibuktikkan dengan hasil nilai rata-rata kelas pada siklus I yaitu 76,42 dengan presentase ketuntasan sebesar 61,5%, sedangkan nilai rata-rata kelas pada siklus II yaitu 74,36 dengan presentase ketuntasan sebesar 75,89%.Kata kunci : Discovery Learning, Media Video, Prestasi  Belajar.
MEWUJUDKAN KULTUR SEKOLAH BERKARAKTER MELALUI KEPEMIMPINAN BERBASIS NILAI Yoyo Zakaria Ansori
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v2i1.1489

Abstract

Sekolah sebagai suatu organisasi dituntut untuk menjalankan tujuannya yaitu membentuk siswa berkarakter melalui penciptaan kultur yang baik. Kultur yang baik ditandai dengan terciptanya lingkungan belajar yang aman, nyaman, tertib, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk menciptakan kultur yang baik maka diperlukan seorang pemimpin yang dapat mewujudkannya. Kepemimpinan begitu kuat mempengaruhi kultur  organisasi sehingga rasional apabila keterpurukan pendidikan salah satunya disebabkan kinerja kepemimpinan yang tidak baik. Sehingga suatu organisasi akan berhasil atau gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan.Pentingnya kepemimpinan pada satuan pendidikan menjadikan penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui nilai kepemimpinan  dalam upaya menciptakan budaya sekolah yang berkarakter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan untuk mendalami nilai kepemimpinan pendidikan sedangkan untuk memfasilitasi perkembangan pemikiran para ahli dengan memakai pertemuan (interplay) antar ide. Hasil dari kajian yang peneliti laksanakan, kepemimpinan di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan kultur yang baik. Kata Kunci: Kepemimpinan berbasis nilai, Kultur sekolah

Page 1 of 1 | Total Record : 9